MERAWAT WARISAN BANGSA, DIARPUS KUKAR GELAR SOSIALISASI PELESTARIAN NASKAH KUNO

Tenggarong, 23 Juli 2025 – Dalam upaya pelestarian warisan budaya bangsa, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Bidang Pelestarian Koleksi Nasional dan Naskah Kuno menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bertajuk “Teks yang Tak Luntur, Merawat Naskah, Merawat Nusantara” yang digelar di Ball Room Grand Fatma Hotel, Tenggarong. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyimpanan, perawatan, pelestarian, dan pendaftaran naskah kuno.

Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Perpustakaan, yang membangkitkan semangat kebangsaan dan kecintaan terhadap literasi. Dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata kepada para narasumber serta piagam penghargaan kepada Aji Ahmad Ainuddin, Aji Santoso, Aji Moh. Ronny dan Armain atas peran serta dedikasi dalam Pelestarian Naskah Kuno Kabupaten Kutai Kartanagara. Langkah ini menjadi simbol penghormatan atas kontribusi aktif masyarakat dalam menjaga warisan intelektual lokal.

Acara secara resmi dibuka oleh staf ahli bupati, H. Heldiansyah, SH., MM. Sosialisasi ini diikuti oleh Kearsipan Prov. Kaltim, DPRD Kukar, OPD terkait, Kepala UPTD Museum Negeri Mulawarman, Lembaga Adat serta Tokoh Masyarakat. Hadir pula dalam kegiatan ini Plt. Kepala Diarpus Kukar, Rinda Desianti, S.Sos., M.Si., bersama jajaran pejabat struktural, yaitu:

  • Nur Azizah Abdul Bahri, S.H. – Kepala Bidang Pembinaan Perpustakaan
  • Dedy Wahyudi, S.E., M.Si. – Kepala Bidang Pelestarian Koleksi Nasional dan Naskah Kuno
  • Hj. Norhairi, S.Sos., M.M. – Kepala Bidang Pengelolaan dan Perizinan Penggunaan Arsip
  • Varia Fadillah, S.P., M.M. – Kepala Bidang Perlindungan dan Penyelamatan Arsip

Narasumber berasal dari Perpustakaan Nasional RI, yaitu Tri Luki Cahya Dini, S.S., M.M., dan Ahmad Tisa Walad, A.Md.

Sebelum sesi diskusi dimulai, suasana akrab dan kental akan budaya lokal terasa saat digelar permainan tradisional gasing yang dimainkan oleh Plt. Kepala Diarpus Kukar, Rinda Desianti, bersama para narasumber. Kegiatan ini menjadi simbol kebersamaan serta pelestarian budaya daerah. Di area kegiatan, juga ditampilkan pameran arsip budaya berupa naskah kuno, koran Kaltim, serta foto-foto adat yang menggambarkan kehidupan masyarakat Kutai Kartanegara pada masa lampau.

Dalam sambutannya, Plt. Kepala Diarpus Kukar, Rinda Desianti, mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga warisan budaya lokal.

“Menyerahkan naskah kuno kepada Diarpus merupakan langkah dalam menjaga warisan budaya. Naskah-naskah kuno yang ada di Kukar dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan sejarah dan budaya Kukar tempo dulu, serta dapat dipamerkan kepada masyarakat luas melalui berbagai kegiatan atau pameran,” ujarnya.

Tri Luki Cahya Dini memaparkan tentang karakteristik naskah kuno yang umumnya berusia di atas 50 tahun dan biasanya naskah kuno di Indonesia menggunakan media seperti lontar, bambu, dan kulit kayu. Karena sifatnya yang rapuh, naskah tidak dapat dipajang secara langsung dan harus direplikasi dan disalin dalam bentuk digital. Beberapa tantangan pelestarian yang disampaikan, antara lain:

  • Bencana alam dan iklim tropis
  • Keterbatasan anggaran untuk membuat ruang penyimpanan khusus
  • Serangan hama seperti tikus dapat merusak fisik naskah dan dapat dicegah menggunakan bahan alami seperti sereh atau lengkuas
  • Prosedur pembersihan debu harus dilakukan secara hati-hati menggunakan kuas dengan satu arah
  • Naskah yang rusak atau berlubang perlu melalui proses karantina

Sementara itu, Ahmad Tisa Walad menekankan pentingnya pelestarian informasi sebagai bentuk pencegahan kerusakan naskah. Ia menyampaikan metode pelestarian seperti:

  • Digitalisasi dan alih media untuk menyelamatkan isi naskah fisik yang rentan
  • Preservasi digital agar informasi tetap dapat diakses dalam jangka panjang
  • Prinsip pelestarian informasi yang meliputi keaslian, integritas, keterpakaian, dan keberlanjutan
  • Pentingnya standar nasional dan internasional dalam proses pelestarian untuk menjamin kualitas dan otentisitas digitalisasi

Pada sesi penutupan, Dedy Wahyudi, S.E., M.Si., selaku Kepala Bidang Pelestarian Koleksi Nasional dan Naskah Kuno, menyampaikan apresiasinya:

“Kami mengapresiasi antusiasme masyarakat dan tokoh adat dalam kegiatan ini. Semoga sinergi seperti ini terus berlanjut agar naskah kuno tidak hanya diselamatkan, tetapi juga dimanfaatkan untuk memperkaya identitas budaya kita,” tuturnya.

Melalui kegiatan ini, Diarpus Kukar berharap terjalin kolaborasi kuat antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas adat dalam melestarikan naskah kuno sebagai bagian tak ternilai dari sejarah dan budaya bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru