HARI KEDUA RANGKAIAN PAGI FESTIVAL MEMORY OF YUPA: SEMARAK ZUMBA, NYERAWEN, DAN STORY TELLING

Tenggarong, 20 November 2025 – Rangkaian kegiatan hari kedua Festival Memory of Yupa Muara Kaman berlangsung meriah dan penuh makna di area Museum Lesong Batu, Muara Kaman. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, (18/11). Seluruh peserta festival dan masyarakat lokal berpartisipasi aktif dalam agenda yang memadukan unsur olahraga, budaya, dan edukasi sejarah.

Kegiatan pagi dibuka dengan Zumba Bersama yang dipandu oleh Zin Zuper Aliando. Suasana semakin semarak dengan pembagian doorprize sebelum memasuki sesi Nyerawen, yang dalam bahasa Kutai Muara Kaman dikenal sebagai tradisi beseprah atau makan bersama. Sajian yang dihidangkan meliputi pisang rebus, gorengan, dan aneka kue tradisional khas Muara Kaman.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan sesi Story Telling yang menghadirkan suasana edukatif dan hangat. Pada kesempatan ini, Unind dan Abisyaka membawakan kisah rakyat Kutai Kartanegara mengenai asal-usul Lembuswana, ikon legendaris dalam budaya lokal. Cerita tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi sarana pelestarian nilai sejarah dan kearifan lokal bagi peserta yang hadir.

Sebagai informasi, Unind (Untuk Indonesia) merupakan salah satu unit kreatif yang bergerak dalam bidang edukasi dan seni pertunjukan, bernaung di bawah Yayasan Bina Teater Kutai (BINTEK). Organisasi ini dikembangkan oleh Husni Mubarak, S.Sn., yang terus berkontribusi dalam pengembangan seni, budaya, dan literasi di Kutai Kartanegara.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Plt. Kepala Diarpus Kukar beserta para pejabat struktural. Selain itu, sejumlah pegawai Diarpus Kukar dari berbagai bidang juga terlibat dalam pendampingan kegiatan Festival Memory of Yupa.

Dengan rangkaian kegiatan yang sarat nilai budaya dan edukasi ini, hari kedua Festival Memory of Yupa Muara Kaman tidak hanya mempererat kebersamaan masyarakat, tetapi juga memperkuat komitmen bersama dalam menjaga, merawat, dan mempromosikan warisan sejarah Kutai Kartanegara. Festival ini menjadi bukti bahwa upaya pelestarian sejarah dapat hidup berdampingan dengan semangat kebugaran, kreativitas, dan partisipasi aktif masyarakat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru