RAPAT PERSIAPAN SOSIALISASI PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENYIMPANAN, PERAWATAN, PELESTARIAN DAN PENDAFTARAN NASKAH KUNO

Tenggarong, 4 Juli 2025 – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kabupaten Kutai Kartanegara menggelar rapat persiapan kegiatan sosialisasi peningkatan peran serta masyarakat dalam penyimpanan, perawatan, pelestarian, dan pendaftaran naskah kuno. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Perpustakaan Umum Tenggarong.

Rapat dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas, Rinda Desianti, S.Sos., M.Si., Sekretaris Hj. Aji Yuli Midriani, S.Sos., Kepala Bidang Pelestarian Koleksi Nasional dan Naskah Kuno, Dedy Wahyudi, S.E., M.Si., serta staf internal Diarpus. Selain itu, turut hadir perwakilan dari Dinas Pendidikan Bidang Kebudayaan yang diwakili oleh Bapak Awang, dan dari komunitas Gerakan Literasi Kutai (GLK) yang diwakili oleh Bapak Arsyat.

Dalam kegiatan tersebut, disampaikan pula laporan kegiatan Bidang Pelestarian Koleksi Nasional dan Naskah Kuno Tahun 2024, yang mencakup tiga poin utama:

  1. Program Kegiatan Pelestarian Koleksi Nasional dan Naskah Kuno
  2. Kegiatan Pelestarian Naskah Kuno Milik Daerah Kabupaten/Kota
  3. Sub-Kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Penyimpanan, Perawatan, Pelestarian, dan Pendaftaran Naskah Kuno

Rapat ini bertujuan untuk menyusun langkah-langkah pelaksanaan sosialisasi kepada masyarakat sebagai bagian dari upaya pelestarian naskah kuno yang merupakan warisan budaya tak ternilai. Keterlibatan masyarakat sangat penting agar naskah-naskah kuno yang tersebar di berbagai lapisan masyarakat dapat dikenali, dijaga, dan didaftarkan secara resmi. Berbagai strategi dibahas dalam rapat ini, mulai dari teknis pelaksanaan sosialisasi, metode penyampaian informasi yang efektif, hingga bentuk kerja sama antara pemerintah daerah dan komunitas literasi.

Melalui persiapan yang matang ini, Diarpus berharap kegiatan sosialisasi yang akan digelar nantinya dapat berjalan sukses dan mampu meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya merawat serta melestarikan naskah kuno sebagai bagian dari identitas sejarah dan budaya daerah.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru